Jumat, 25 Januari 2013

Memahami Strategi MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.


"On the Road to be a Leader and Trend Setter" adalah slogan yang hendak diwujudkan oleh Multistrada Arah Sarana Tbk., salah satu produsen ban kendaraan dengan kode MASA. Perusahaan ini memproduksi ban luar kendaraan bermotor roda empat dan roda dua dengan merek Achilles, Corsa & Strada serta offtake yang dipasarkan untuk konsumsi domestik maupun internasional. Berbagai terobosan MASA dilakukan mulai upaya perbaikan marketing dan jalur distribusi, menambah modal melalui right issue sampai upaya mendongkrak brand awareness menjadi sponsor klub sepakbola terbesar dunia Manchester United.
Memahami Strategi Multistrada Arah Sarna Tbk. (MASA)

Berikut evaluasi bisnis MASA ditinjau dari indikator finansial dibandingkan perusahaan pesaing.
  1. COGS (Cost of Goods Sold) merupakan biaya yang diperlukan perusahaan untuk memproduksi barang. Sebagai contoh, komponen COGS produsen ban meliputi biaya pembelian bahan baku (karet, bahan kimia), listrik dan lainnya. Dengan menganalisa COGS dapat diketahui berapa besar biaya produksi. Apabila membandingkan COGS terhadap revenue dapat diketahui potensi keuntungan yang dihasilkan dari penjualan. Metode yang digunakan dengan menghitung gross margin. Berikut tabel gross margin MASA dibandingkan produsen ban lain diantaranya AUTO (Astra Otoparts Tbk.), GDYR (Goodyear Indonesia Tbk.) dan GJTL (Gajah Tunggal Tbk.).

    Perbandingan gross margin MASA Multistrada Arah Sarana (sumber ft.com, diolah)
    Terlihat bahwa rasio gross margin MASA paling besar, artinya margin keuntungan perusahaan relatif lebih besar dibandingkan dua pesaingnya.Rasio yang berturut-turut turun mulai 2007 dapat mengindikasikan MASA mulai mentransformasikan strategi customer oriented dengan menyesuaikan harga di pasaran.
     
  2. Rasio opex (operational expenditure). Laba operasional dihitung dari laba kotor setelah dikurangi  opex atau biaya operasional. Dalam laporan keuangan perusahaan, opex lebih dikenal dengan istilah SGA expense (selling, general & administration expense).

    Perbandingan rasio SGA (selling general administration expense) MASA Multistrada Arah Sarana, Tbk. (sumber ft.com, diolah)
    Rasio opex MASA dan AUTO cukup tinggi yang dapat diartikan saat ini perusahaan agresif melakukan terobosan bisnis sehingga memerlukan kenaikan biaya dari tahun ke tahun. Kontribusi  kenaikan opex terletak pada biaya marketing yaitu beban iklan, promosi, biaya ekspedisi, gaji dan kesejahteraan karyawan, pajak dan perizinan serta komisi usaha. .
Mengacu uraian diatasm diperoleh kesan bahwa MASA cukup potensial untuk bersaing baik dalam menghasilkan keuntungan maupun agresifitas dalam pemasaran. Selanjutnya kita lihat positioning MASA dibandingkan pesaingnya. Metode yang digunakan dengan analisa ROE.



Tinjauan ROE (Return On Equity). ROE merupakan rasio untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dengan membandingkan laba bersih dengan ekuitas atau modal.
Perbandingan ROE (Return on Equity) MASA Multistrada Arah Sarana, Tbk. (sumber ft.com, diolah)
Estimasi ROE AUTO dan GJTL tahun 2012 cukup bagus sehingga hanya diperlukan 5 tahun untuk balik modal. Sedangkan MASA memiliki ROE cukup rendah, hal ini dipengaruhi  penurunan laba bersih serta kenaikan ekuitas perusahaan pasca right issue awal tahun 2012. Penurunan laba bersih disebabkan kenaikan biaya operasional diantaranya peningkatan beban marketing sebagaimana dijelaskan diatas serta rugi kurs. Dalam laporan keuangan MASA, tidak dijelaskan secara detail terkait rugi kurs ini, namun penulis menduga sebagaimana dijelaskan dalam artikel sebelumnya mengenai Identifikasi Risiko Bisnis MASA , rugi kurs disebabkan risiko perubahan kurs valuta asing. Pinjaman jangka panjang MASA dalam mata uang US$ sehingga setiap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap US$ jumlah pelunasan hutang dan beban bunga menjadi semakin besar. Di pihak lain, mayoritas penjualan perseroan yang berasal dari ekspor dalam mata uang US$. Kedua hal ini mengakibatkan perseroan secara tidak langsung menerapkan perlindungan tehadap risiko perubahan nilai valuta asing (hedging).

Terdapat tiga komponen yang membentuk ROE yaitu aset turnover, equity multiplier dan net profit margin. Berdasarkan komponen ini dapat diidentifikasi positioning perusahaan dibanding pesaing pada industri yang sama. Selain itu dapat di cermati juga strategi bisnis perusahaan. Industri produsen ban ditandai dengan indikator profit margin yang cukup rendah. Hal ini selaras dengan sifat industri ban memenuhi kebutuhan retail. Persaingan industri ban sangat ketat sehingga strategi untuk mendapatkan ROE tinggi tidak dapat diimplementasikan dengan mengenakan harga premium kepada pelanggan, namun dapat disiasati dengan mengandalkan volume penjualan tinggi. Untuk menjelaskan hal ini digunakan indikator rasio aset turnover (AT).

Analisa aset turnover MASA Multistrada Arah Sarana, Tbk. (sumber ft.com, diolah)
Rasio ROE produsen ban yang rendah dapat diimbangi oleh tingginya asset turnover atau dengan kata lain semakin banyak ban terjual maka semakin besar keuntungan diperoleh. Kenaikan penjualan diperoleh dengan meningkatkan volume penjualan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh kualitas produk ban, jaringan distribusi maupun insentif komisi kepada toko yang menjualkan produknya untuk meningkatkan loyalitas pedagang. Walaupun aset turnover MASA paling rendah dibandingkan pesaingnya, namun hal ini dapat dimengerti karena perusahaan dapat dikategirukan pemain baru dalam industri ban. Dapat dikatakan prospek MASA cukup bagus dimasa mendatang. Tahun 2013 dan kedepan seharusnya merupakan periode pembuktian MASA hasil atas strategi yang telah dilakukan ini.

Discalimer on.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar